Jumat, 13 Mei 2011

CELOTEH KU: " UJIAN HIDUP "


Semua hambar...
Canda hilang,
Kata tak keluar.
Hanya mampu berdiam.

Semenit...dua menit...terus saja berlalu.
Tapi suasananya masih tetap saja membeku.
Tak apa...
Hanya butuh waktu lain tuk memulainya.
Hanya butuh suasana baru tuk mencairkan beku.
Semua kan tetap begini,
Tak akan berubah.

Karna aku,
Aku yang telah memulainya.
Ini hanya sebagian kecil dari hukuman yang harus aku terima.
Masih ada,
Dan aku tak tahu apa.

Tapi aku tetap merasa lega.
Karna setidaknya aku masih punya waktu bersama mu.
Meski tak pernah ku tahu batas waktu yang ku punya untuk bersama mu.

(*13 Mei 2011* 23.59 WIB).

CELOTEH: " PENYESALAN "


Setelah kesalahan itu ku ciptakan.
Dan kamu tersakiti oleh ulah ku.
Ku dapati kamu semakin jauh hilang dari sisi ku.

Ku coba menyibak setiap penyebabnya,
Tak satu pun ku dapatkan jawaban yang benar diantara itu semua.
Saat itulah aku sadar...
Aku telah terlalu jauh pergi dengan dunia ku meninggalkan mu.

Saat aku sepi sendiri,
Dan rasa rindu itu hadir meninggalkan rasa sakit dihati ku.
Aku semakin mengerti arti hadir mu dalam hidup ku.

Andai saja waktu itu aku punya kesempatan tuk meminta maaf kepada mu.
Aku rela bersujud di kaki mu,
Agar aku bisa menebus semua kesalahan ku.

Aku ingin kamu tahu,
Saat itu aku benar-benar telah kehilangan kamu.
Dan aku,
Aku benar-benar menyesal atas apa yang telah aku lakukan terhadap mu.
Meski itu semua terjadi diluar batas kesadaran ku.

Saat ini aku hanya mampu berucap,
Berjanji pada diri ku,
Meminta pada PENCIPTA ku.
Berjanji akan mempertahankan cinta yang ku miliki.
Meminta kepadaNya meridhoi setiap niat tulus untuk cinta ku ini.
Semoga masih ada kesempatan untuk ku meraih cinta ku kembali.

(*13 Mei 2011* 14.00 WIB)*

Senin, 02 Mei 2011

CELOTEH KU: DUKA YANG TAK BERUJUNG.


Apa aku harus pergi?.
Pergi ketempat dimana tak seorang pun tahu seperti apa kehidupan ku.

Aku benci terus menangisi keadaan ini.

Rasa sakit ini sudah berulang kali.

Mengapa harus aku yang selalu merasakan rasa sakit ini?.

Mereka yang berada disisi ku selalu bilang: "
Aku salut sama kamu, Karna kamu sanggup menjalani semua ini."
Tapi mengapa?.

Kata-katanya justru membuatku sedih dan terpuruk.

Apa karna mereka bicara seperti itu dengan tatapan seolah aku ini pantas rasakan semua ini?.
Aku tak pernah melihat mereka menatapku dengan tatapan yang biasa.
Mereka menatapku seperti pengemis yang meminta belas kasihan.

Mereka tidak pernah tahu bagaimana perasaan ku,

Rasa sakit ku dan kecewanya aku selama ini.

Mereka hanya bilang kasihan,

Tapi sikap mereka seolah-olah membuat ku makin jatuh dalam penderitaan.

Apa sebenarnya salah ku?,

Sampai aku harus merasakan semua penderitaan ini.

Kenapa harus aku yang merasakannya...???

Jujur aku tak sanggup dengan semua ini.

Ini terlalu menyiksaku.

Aku ingin seperti mereka,
Dimana tidak pernah ada perasaan yang seperti ini.
Mereka tidak pernah tahu bagaimana rasanya hidup seperti ini.

Mereka tidak akan pernah tahu.

Karna mereka tidak pernah merasakan apa yang ku alami saat ini.

Aku mohon sama kalian....
Berhentilah melihat ku seperti itu.
Karna aku cape' menangisi hidupku.
Karna aku cape' dengan jalan liku kehidupan ku.
Aku cape'...cape'... dan teramat cape'...


Kamu yang saat ini ada di hati ku.
Kamu yang saat ini begitu ku rindu.

Kamu yang saat ini membuat ku tak ingin berpaling darimu.

Dan kamu yang mengubah mimpi-mimpi kelamku menjadi putih dalam hidup ku.

Berdosakah aku mencintai mu?.

Berdosakan aku menginginkan mu?.

Berdosakah aku merindukan mu?.

Kalau memang iya,

Aku akan memilih dosa untuk perasaan ku.

Kalau memang iya,

Aku akan terus berdosa demi mencintai mu.

Aku tak tahu caranya membahagiakan mu.

Aku tak tahu caranya tak menyakiti mu.

Namun aku akan terus mencintai mu dengan cara ku sendiri.

Cara yang tak bisa disampaikan api kepada kayu yang menjadikannya debu.

Aku akan terus mencintai mu dengan cara ku sendiri.
Sampai waktu menghentikan nafas ku untuk terus menyebut nama mu.

Dan saat itu pun,
Kamu akan tetap ada di hati ku.

CELOTEH KU : SAKIT


Saat ku pikir ini sudah berlalu,
Ternyata malah belum.
Saat ku mencoba bangkit dari kelemahan dan kekurangan ku.
Ternyata sia-sia.
Semua akan terus sama...
Semua akan ku jalani...
Dan semuanya akan meninggalkan rasa sakit pada akhirnya.

Rasanya ingin mengadu pada langit kelam.
Rasanya ingin mengadu pada sinar terang.
Tapi percuma,
Semua itu akan terus sama...
Semua itu akan ku jalani.

Sudah terlalu lelah aku menghibur diri.
Sudah terlalu lelah menahan sakit di hati.
sudah terlalu lelah otak ku beraksi.
Semua akan sama,
Semua itu akan terus sama.
Semua itu akan ku jalani.

Apa ini sudah takdik buat ku?.
dan akan selamanya menjadi takdir buat ku?.

Tuhan...
Kalau memang kebahagian itu bukan milik ku.
Maka ambillah kebahagian itu kembali kepada mu.
Aku iklas dengan semua keputusan mu.

Tuhan...
Jika boleh hamba meminta.
Berilah kebahagian itu buat orang-orang yang hamba sayang selama ini.
Biarkan mereka merasakan apa yang pantas untuk mereka rasakan.
Karna kebahagian mereka mampu mengobati sakit.
Sakit yang terlalu sakit yang hamba rasakan.

Terima kasih Tuhan.
Karna Engkau telah membuat hamba sadar posisi hamba selama ini.

Minggu, 01 Mei 2011


Saat aku belajar memahami arti hidup.
Ku pelajari setiap bait lagu kehidupan.
Ku ikuti setiap irama yang mengiringin lahkah-langkah ku.
Tapi waktu mengubah semuanya.

Irama itu tak seindah dulu.
Langkah ini tak sejauh dulu.
Sudah tak ada lagi nyanyian kehidupan.
Karna nyanyian kehidupan berganti irama duka dan kesakitan.

Tak bisa ku ulangi.
Hanya ingin meciptakan yang baru.
Meskipun irama itu tak seindah kemarin.
Namun ku nyakin, aku akan terbiasa dengan semua ini.