Selasa, 24 Januari 2012

"M!MP!"

Maafkan aku telah menyia-nyiakan mu selama ini.
Kini aku kembali untuk mewujudkan mimpi mu meski itu bukan mimpi ku.
Maafkan aku telah membuang-buang waktu mu.
Kini aku ada di sini untuk selalu menemani mu.
Tertawa bersama mu, meski hati ku merasa sebaliknya.

Kan ku iringi langkah mu kemana pun kau membawa ku.
Menjadi bagian dari hidup mu meski pun hati ku hancur.
Tak perlu kau tahu, aku hanya butuh waktu.
Ini hanya kisah ku, yang terjadi bukan karna kamu.

Kan ku genggam erat tangan mu tuk nyakinkan aku.
Tuk sadarkan ku bahwa aku telah memilih jalan lain untuk hidup ku.
Kini hanya ada satu mimpi.
Mimpi ku bersama mu bukan bersamanya.
Mimpi yang harus segera ku bangun sebelum aku kehilangan kesempatan itu.

Pinta ku pada mu sederhana.
Temani aku lewati hari-hari tersulit ini sampai waktunya tiba.
Bangunkan aku jika jiwa ku pergi terlalu jauh meninggalkan mu.
Bersabarlah, karna walau jiwa ku masih berkelana.
Namun raga ku akan selalu bersama mu.

Dan saat jiwa ku bersatu dengan raga ku kembali, kamulah pemilikinya.

Kita akan bangun istana baru dalam hidup kita.
Istana yang akan aku beri nama “Keabadian”
Hanya ada aku dan kamu disana.
Bersama, menjaga istana ini.
kan ku hiasa iya dengan benih-benih cinta yang hakiki …

(~_^)

Minggu, 22 Januari 2012

Cerita ku: " K4RM4"

Malam itu aq dapat SMS dari teman cowok aq. Iya minta aq untuk ngasih tau keteman cowok aq yang satunya lagi bahwa dia akan pulang telat karena banyak pelanggan. Membaca kata-kata "PELANGGAN", Akhirnya aku punya ide buat ngeledekin dia. Aku balas aja smsnya dengan kata-kata" Ada pakek rok gak malam ni?." 0_0 (sambil cekikikan sendiri....hihihihi.....). Eh, tau-taunya dapet sms balesan yang bunyinya: " Gak, pakek gamis. Kan syariat Islam." Spontan aja aku ketawa lagi ampek sakit ni perut rasanya.

Keesokan harinya, kami makan siang sambil ngopi diluar. setelah makan dan ngopi trus kami pergi ke toko kaset yang bernama " Intense". Rencananya mau beli kaset plus tempat pemanas air. Karna kebetulan selain kaset, di toko tersebut juga ada menjual barang-barang lainnya juga.

Naasnya aku ni, pas kami mau pulang. Salah satu teman aku ngambil salah satu kaset yang berjudul " LOVE & OTHER DRUGS". Trus, dia bilang "Kamu udah nonton ini ya?."
Aku coba jelasin ke dia bahwa aku gak nonton sebenarnya. Aku beli kaset itu gara-gara cuma ngeliat tulisan " DRUGS"nya aja. Trus aku cerita kenapa aku bisa punya tu kaset. Kasetnya pun udah aku kasih orang malah. Emang sih, aku sempat muterin tu kaset. Karna pas aku puterin, adegannya udah cium-ciuman gitu pada awalnya. Ya, aku gak jadi nonton akhirnya. Malu sendiri aku nonton film yang begituan.

Setelah mendengar penjelasan dari aku, Eh... tu orang emang asem banget. Nanyak lagi...nanyak lagi... Alhasil, sumpah, aku malu banget. Udah nanyaknya berulang-ulang, suara gedek, mana banyak orang... Aku pikir, tamatlah riwayat aku sekarang. Malu banget deh pokoknya.

Karena ni orang masih aja ngeledekin aku, akhirnya keluar juga kata-kata dari mulutku yang udah gak bisa aku tahan lagi. " Gak nonton, tapi aku telat kasetnya." setelah berkata demikian, aku langsung keluar dari tu toko. Gak mau ngomong meskipun teman lainnya yang ngajak ngobrol. Pokoknya ampek center aku masih diam aja. Masih menata emosi sih sebenarnya.

Pikir punya pikir, aku jadi sadar bahwa kejadian ini karma buat aku. Aku yang udah ledekin teman ku semalam. Hari ini... malah giliran aku ..... sebel....sebel...sebel... deh pokonya. Tapi ada hikmahnya juga sih, aku jadi mikir-mikir lagi kalau mau candai orang. Jangan sampek aku kena karmanya lagi.... *_*

"P3l4j4r4n d4r! !bu"

Ibu ku yang dulunya sering menyumpahi aku dengan kata-kata kasarnya.
Justru kata-kata kasar itu kini menjadi pemicu untuk ku membuktikan bahwa apa yang dikatakannya itu tidaklah benar.

Ibu ku yang saat itu membuat ku kehilangan tempat tinggal.
Justru dengan cara itu aku terobsesi ingin punya rumah sendiri.

Ibu ku yang saat itu selalu memukuli ku kapan pun iya mau.
Justru hal itu membuat ku berfikir bahwa banyak hal yang aku suka dalam hidupku tapi orang lain tidak.

Mungkin hanya dengan cara itu yang ibu ku bisa lakukan untuk mendidik aku.
Mengajak ku untuk melihat realita kehidupan.
Membuat ku belajar tentang betapa kerasnya hidup ini.

Membuat ku memahami arti kerja keras, semangat dan kemauan.

Mungkin hanya dengan cara itulah ibu mendidik aku untuk tidak cegeng dan menjadi perempuan mandiri.

Darinyalah aku belajar satu hal terpenting yang harus ku ingat seumur hidup.

Bahwa, betapa pun aku kecewa atas perlakuaannya kepada ku selama ini.
Mungkin tanpa melewati hari yang begitu sulit bagi ku saat bersamanya, akan sangat sulit bagi ku melewati hari-hari ku sekarang ini.

(*_*)